Nasionalberita.com – Perang dagang yang terjadi antara Amerika dan China banyak menimbulkan masalah ekonomi yang bukan hanya berpengaruh pada dua negara tersebut, tetapi juga mempengaruhi perekonomian secara global.
China dikabarkan mempertimbangkan untuk memberi sanksi kepada Ericsson dan Nokia, apabila Uni Eropa benar-benar melarang implementasi teknologi 5G hasil dari perangkat buatan Huawei.
Saat ini, Huawei memang berada dalam posisi yang tidak menyenangkan. Sebab beberapa hari lalu, Inggris secara resmi melarang peralatan Huawei dari jaringan 5G di negaranya. Kekhawatiran lainnya, bisa jadi hal itu mempengaruhi negara lainnya di benua biru ini.
Uni Eropa sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak melarang negara-negara anggotanya bila memilih Huawei saat menggelar layanan 5G. Kendati begitu, bukan tak mungkin, masing-masing negara justru mengambil sikapnya sendiri, seperti halnya Inggris.
Agar hal itu tak terjadi, seperti laporan Wall Street Journal dilansir dari Tech Radar, Rabu (22/7/2020) China mempertimbangkan serangkaian tindakan, seperti Kementerian Perdagangan China membatasi ekspor Ericsson dan Nokia yang dibuat di negeri Tirai Bambu ke negara-negara lain.
Diketahui, kedua perusahaan tersebut mempunyai fasilitas produksi yang beroperasi di China. Bisa saja Ericsson dan Nokia hengkang dari negara yang berada di Asia Timur itu bisa terjadi skenario terburuk.
Ada juga yang mengabarkan kalau China disarankan tidak terpengaruh situasi di luar. Dikarenakan dengan adanya persaingan, maka itu bisa menyehatkan vendor domestik, seperti ZTE dan Huawei yang bisa melahirkan inovasi.
Diberitakan sebelumnya, dengan pelarangan terhadap peralatan 5G Huawei, operator telekomunikasi di Inggris harus menarik semua peralatan Huawei dari jaringannya sebelum waktu yang ditentukan. Di satu sisi, mereka khawatir proses ini bisa menelan biaya hingga miliaran poundsterling dan harus dibebankan kepada pelanggan.
Keputusan Inggris ini didukung Amerika Serikat yang memang terbilang ‘sekutu abadi’. Di negeri Paman Sam, Huawei sudah masuk dalam daftar hitam karena dinilai peralatan buatan mereka mengancam keamanan nasional.