Nasionalberita.com – Simpang siur keberadaan pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada mulai menemukan jawaban. Taliban mengakui Akhundzada berada di Afghanistan.
Pengumuman pada Minggu (29/8/2021) itu menjawab teka-teki Akhundzada yang keberadaannya sering tidak diketahui dan tak pernah keluar di depan umum. “Dia ada di Kandahar. Dia sudah lama tinggal di sana,” kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dikutip dari AFP.
“Dia akan segera tampil di depan umum,” tambah wakil juru bicara Bilal Karimi.
Akhundzada memimpin Taliban sejak 2016 ketika kelompok itu mengalami krisis.
Dilansir Anadolu Agency pada Senin (30/8), Akhundzada diangkat sebagai pemimpin Taliban pada 25 Mei 2016 setelah pendahulunya Mullah Akhtar Mansour tewas dalam serangan pesawat tak berawak milik Amerika Serikat (AS).
Akhundzada mengajar agama dan menjadi penceramah di sebuah desa dekat perbatasan Pakistan-Afghanistan selama 15 tahun.
Pada 2001 silam Akhudzada sempat melarikan diri ke Pakistan dan mengajar di sana sebelum bergabung lagi dengan Taliban di bawah Mansour.
Mengutip dari Washington Post, Akhundzada tak memiliki banyak pengalaman di bidang militer. Oleh karena itu sebagai pemimpin de facto, dia dibantu sejumlah wakil untuk mengalang dana, terutama menyatukan faksi-faksi dan mengonsolidasikan kekuatan.
Dilansir dari sumber-sumber yang dekat dengan Akhundzada, dikatakan pemimpin kelompok militan itu bertemu dengan tokoh-tokoh penting Taliban di Kandahar. Mereka membicarakan tentang masa depan Afghanistan dan pemerintahan baru yang akan didirikan di negara tersebut.