Nasionalberita.com – Pilkada memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan lembaga eksekutif di tingkat lokal, karena melalui Pilkada ditentukan siapa yang hendak berada di puncak kuasa pemerintahan daerah.
Keterlibatan perempuan di dalam Pilkada tentunya perlu bergerak dari hanya kesempatan pencalonan menjadi kesempatan untuk memenangkan kompetisi Pilkada.
Jika sukses mendaftarkan diri sebagai calon wakil wali kota Depok ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Depok 2020, Afifah Alia akan menorehkan sejarah sebagai calon pemimpin wanita pertama di Kota Belimbing itu.
Sesuai surat keputusan (SK) dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Afifah akan bertarung menjadi calon wakil wali kota mendampingi calon wali kota Depok Pradi Supriatna.
Sebagai perempuan, ada hal yang dikritisi Afifah terkait keselamatan dan keamanan kaum hawa di kota berjuluk sejuta maulid itu.
“Depok ini tidak punya safety house (rumah perlindungan), padahal kekerasan terhadap perempuan masih terus terjadi,” tutur Afifah dalam Bincang Siang bersama Depok Media Center (DMC) di Hotel Bumi Wiyata, Beji, Depok, Rabu (22/7/2020).
Sarjana Teknik lulusan Universitas Pancasila ini mengatakan betapa pentingnya safety house bagi kaum perempuan yang menjadi korban, utamanya korban kekerasan dalam rumah tangga.
Menurut mantan calon legislatif 2019 daerah pemilihan Jawa Barat IX ini mengatakan, safety house berfungsi sebagai tempat penampungan sementara korban kekerasan.
“Karena jika dia menjadi korban kekerasan oleh suaminya, akan bahaya bagi dia kalau pulang ke rumah,”
“Bisa jadi ketika suaminya tahu dia melaporkan perilaku suaminya, maka suaminya bisa saja memukuli dia lagi. Untuk itu, penting adanya safety house agar para korban merasa aman,” katanya.
Selain itu, wanita kelahiran 16 November 1975 ini adalah pembenahan di sektor kesehatan bagi warga di Kota Belimbing itu.
Lulusan Sarjana Teknik Universitas Pancasila ini mengatakan berencana mempermudah pengobatan bagi warga Depok dengan gratis alias tanpa dipungut biaya apapun.
“Jadi, nantinya warga yang ingin berobat tinggal menunjukan KTP nya dan bisa berobat secara gratis di RSUD Kota Depok,” papar Afifah kepada wartawan dalam Bincang Siang bersama Depok Media Center di Hotel Bumi Wiyata, Beji, Kota Depok, Rabu (22/7/2020).
Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) ini mengatakan, dengan di gratiskannya pengobatan tersebut, diharapkan warga Depok tak perlu lagi takut untuk berobat lantaran memikirkan masalah biaya.
Tak hanya itu, dari sisi kesehatan, Afifah menyoroti sedikitnya jumlah rumah sakit yang ada di Kota Depok khususnya yang dikelola oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
“Selama 15 tahun ini pembangunan rumah sakit di Depok tidak ada, hanya ada RSUD Kota Depok yang kala itu dibangun oleh Pak Badrul Kamal,”
“Jadi, nantinya memang harus dibangun lagi RSUD agar warga Depok yang ingin berobat bisa terlayani dengan lebih baik lagi,” kata Afifah.