Nasionalberita.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Polri telah membantah bahwa mereka menutup pintu untuk koordinasi dan supervisi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menyatakan bahwa koordinasi antar lembaga sebenarnya tidak sulit jika para pemimpinnya menjaga komunikasi dengan baik.
“Menurut saya, koordinasi ini bisa dibicarakan bersama-sama. Pak Alex bisa langsung berbicara dengan Kejaksaan dan Polri, baik melalui komunikasi resmi antar lembaga atau antar pimpinan. Tidak perlu membawa ini ke ruang publik, karena ini hanya akan mendiskreditkan lembaga lain,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Kamis (4/7/2024).
Politikus NasDem ini yakin bahwa Polri dan Kejagung sangat terbuka untuk berkomunikasi dengan KPK kapan saja. Menurutnya, ketiga lembaga ini memainkan peran penting dalam penegakan hukum di negara ini, sehingga kekompakan mereka harus tetap terjaga.
“Hubungan antar lembaga harus dijalin dan dirawat. Menurut saya, ini tidak sulit. Saya yakin Pak Kapolri dan Pak Jaksa Agung akan selalu terbuka jika pimpinan KPK ingin berkomunikasi, karena mereka memiliki semangat yang sama, yaitu memberantas korupsi,” jelas Sahroni.
“Masalah ini bukan soal ego sektoral antar lembaga, melainkan kurangnya komunikasi aktif antar pimpinan. Jadi, sebaiknya mereka sering-sering bertemu, ngopi bareng, dan duduk bersama. Jangan ada gengsi antar pimpinan lembaga,” tambahnya.
Sahroni percaya bahwa ketiga lembaga ini akan tetap kompak dan profesional dalam menangani setiap kasus, terutama korupsi.
“Saya yakin ketiga lembaga ini tetap solid dan profesional dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Mereka terus berupaya memberikan kinerja terbaik,” pungkasnya.