Nasionalberita.com – Pendiri Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil mendampingi kunjungan kerja Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga di Pos Pengungsian Taman Burung SBG, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jumat (22/1/2021).
Dalam peninjauan lapangan terhadap pos pengungsi korban bencana longsor itu, Menteri Bintang mengatakan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 24/2007 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, kelompok rentan yakni bayi, anak usia di bawah lima tahun, anak-anak, ibu hamil atau menyusui, penyandang cacat dan orang lanjut usia, dapat diprioritaskan dalam situasi bencana.
Untuk itu, ia berujar, Kementerian PPPA berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dan Pemda Kabupaten Sumedang akan membangun pos ramah anak dan perempuan di titik pengungsian.
“Yang artinya di dalam pos ini, bagaimana memberikan ruang yang aman dan nyaman kepada perempuan dan anak di tempat pengungsian. Ini sudah dikoordinasikan dengan bupati, gubernur, juga Kementerian PUPR,” ujar Menteri Bintang.
Selain itu, ia menambahkan, kehadiran pos ramah anak dan perempuan bertujuan agar tidak ada kekerasan seksual yang bisa terjadi di tempat pengungsian.
“Mudah-mudahan tidak terjadi di sini. Belajar dari pengalaman kejahatan seksual kepada perempuan, kita harapkan masalah toilet perempuan dan pria dapat dipisah dan juga ada penerangan yang baik di lokasi pos agar memberi kenyamanan kepada perempuan yang ada di tempat pengungsian,” katanya.
Tak lupa, Menteri Bintang pun mengapresiasi pendampingan yang telah dilakukan Pemda Provinsi Jabar dan Kabupaten Sumedang dalam situasi bencana ini.
“Luar biasa gerakan pendampingan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Tenda, bantuan, dan protokol kesehatan semua sudah dilakukan,” ucap Menteri Bintang.
Atalia Praratya Ridwan Kamil pun mendukung rencana pos ramah anak dan perempuan di titik-titik pengungsian di Cimanggung. Ia pun berterima kasih atas semangat dan masukan yang diberikan Menteri Bintang terkait kebutuhan perempuan di Pos Pengungsian Cimanggung.
“Beliau datang ke tempat ini, selain untuk memberi semangat, termasuk untuk memantau terkait kondisi kebencanaan yang ada, tak lupa memberi masukan yang luar biasa. Bagaimana kebutuhan spesifik perempuan itu memang harus di perhatikan secara lebih dalam lagi,” ucap Atalia.
Atalia yang juga Bunda Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Jabar menambahkan, FAD juga bisa membantu pendampingan anak-anak korban bencana di tempat pengungsian juga dengan kolaborasi BNPB, Pemda Provinsi Jabar, Pemda Kabupaten Sumedang, Himpunan Psikolog, Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), hingga Koramil.
“Dengan forum anak ini diharapkan mereka (anak-anak yang mengungsi) bisa bermain, bisa curhat, kemudian bisa melakukan kegiatan sesuai dengan tumbuh kembang anak,” kata Atalia.
“Saya merasa bahwa apa yang ada di Sumedang ini bisa dijadikan percontohan dalam kaitannya terhadap penanganan yang ramah kepada perempuan dan anak,” tutur Atalia.
Sementara pihaknya akan fokus kepada 24 kepala keluarga baru yaitu para perempuan yang kehilangan suami akibat bencana longsor di Cimanggung.
“Bagaimana mereka diberi pelatihan supaya bisa memiliki skill yang sesuai dengan apa yang mereka bisa dan mendapat penghasilan dari ranah itu,” katanya.
Dalam agenda peninjauan lapangan ini, Atalia juga turut menyerahkan bantuan dari Pemda Provinsi Jabar. Turut hadir mendampingi kunjungan kerja Menteri Bintang adalah Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.