Nasionalberita.com – Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Ahmad Syaikhu menyoroti subsidi energi bahan bakar minyak (BBM) yang dinilai belum terlalu tepat sasaran di wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat. Ia mengungkapkan, masih didapati adanya persaingan untuk mendapatkan bahan bakar subsidi antara transportasi angkutan umum dengan kendaraan-kendaraan pribadi.
Maka, Syaikhu mendorong ke depannya dalam penyaluran subsidi energi bukan hanya fokus kepada barang, tetapi fokus tepat sasaran penerima. Demikian disampaikan Syaikhu usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja BAKN DPR RI dengan Pemerintah Kota Sukabumi, di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (6/10/2020).
“Pihak Organda mengeluhkan kadang-kadang ketika mengisi BBM harus bersaing dengan kendaraan-kendaraan pribadi yang seharusnya bukan menggunakan premium lagi. Saya kira, itu salah satu yang menjadi catatan. Kiranya ke depan subsidi energi betul-betul berfokus kepada siapa penerima barangnya,” ujar Syaikhu.
Tak hanya itu, politisi Fraksi PKS tersebut menyayangkan belum adanya penerapan alat ‘nozzle‘ digital di berbagai SPBU Sukabumi untuk mendeteksi mobil-mobil yang mendapatkan subsidi energi. Untuk itu, Syaikhu mendorong agar ke depannya seluruh SPBU yang ada di wilayah Sukabumi segera melakukan digitalisasi.
“Kita melihat, SPBU yang ada juga belum menerapkan atau belum dipasangkan alat nozzle digital. Sehingga, tidak bisa mendeteksi mana seharusnya mobil-mobil yang mendapatkan subsidi. Saya kira ke depan harus memakai digitalisasi,” pungkas legislator daerah pemilihan Jawa Barat VII itu.