Nasionalberita.com – Indonesia mengalami bonus demografi anak muda sejak 2010. Besarnya jumlah anak muda Indonesia diharapkan juga berdampak baik bagi penyerapan zakat dan wakaf.
Pemerintah berharap zakat dan wakaf menjadi gaya hidup bagi anak muda Indonesia. Hal inilah yang mendasari Kementerian Agama menyelenggarakan Festival Literasi Zakat Wakaf 2021 secara virtual, Selasa, 31 Agustus 2021.
Festival ini akan dilaksanakan selama bulan Agustus hingga November 2021, yang diawali dengan acara Press Conference pada Selasa, 31 Agsutus 2021.
Sebagai pembicara antara lain Dirjen Bimas Islam H. Kamaruddin Amin, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf H. Tarmizi dan Kasubdit Edukasi, Inovasi dan Kerjasama Zakat dan Wakaf Wida Sukmawati.
“Dengan adanya program festival literasi zakat wakaf, masyarakat diharapkan mendapatkan informasi mengenani zakat dan wakaf yang lebih komprehensif, sehingga dapat meningkatkan pasrtisipasi masyarakat dalam berzakat dan berwakaf,” kata Kamarudin, Dirjen Bimas Islam.
“Potensi zakat nasional yang terkumpul per tahunnya mencapai Rp 10 triliun, adapun potensi wakaf yang bisa terkumpul hanya Rp 850 miliar,” kata Kamarudin.
Ia menyampaikan, festival tahun ini terbagi menjadi dua fase, yaitu fase awareness dan fase festival.
Fase awareness ditujukan untuk memberikan pemahaman awal mengenai zakat dan wakaf serta memperkenalkan tujuan diadakannya event ini.
Sedangkan fase festival, merupakan rangkaian acara utama yang terdiri dari Webinar Internasional, Expert Talks, Coaching Class, Digital Exhibition dan akan ditutup dengan Malam Apresiasi Festival Literasi Zakat Wakaf.
Menurut Kamarudin, angka literasi zakat hanya mencapai skor 66,78 atau masuk dalam kategori menengah.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Tarmizi Tohor mengatakan tujuan kegiatan digelar adalah untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman awal mengenai zakat dan wakaf dengan target utama milenial dimana dimasa depan merekalah yang memegang estafet kebangsaan.
“Untuk memperkuat literasi wakaf uang, kita sudah tunjuk 24 LKSPWU dan BWI sendiri sesuai dengan regulasi juga sebagai nadzir yang berhak mengelola wakaf uang. Saat ini juga sudah ada instrumen wakaf sukuk,” ucap Tarmizi lagi.
Tarmizi menjelaskan bahwa Kementerian Agama sudah sangat konsen mengembangkan potensi zakat dan wakaf. Dia menyebutkan pada tahun 2020 data menunjukan sebanyak 2,4 juta masyarakat Indonesia sudah teredukasi tentang zakat dan wakaf baik secara langsung maupun daring.
Sementara itu, tagline festival tahun ini adalah zakat dan wakaf membangun ekonomi umat.