Nasionalberita.com – Kabar mencenangkan kembali hadir dari Gedung Parlemen. Tapi kali ini, bukan soal prolegnas atau lobi-lobi politik. Namun, kabar tersebut tak kalah menghebohkan bagi masyarakat.
Bagaimana tidak, dengan alasan banyaknya kasus positif Covid-19 di lingkungan parlemen, DPR RI menganggarkan dana Rp 2 M untuk pengadaan multivitamin. Mengutip data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) DPR RI, tertulis dengan jelas, rencana pembelian multivitamin itu adalah garapan Sekretariat Jenderal DPR RI.
Nilai pagu paket pengadaan multivitamin itu nilainya Rp2.096.080.000,00. Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paket senilai Rp2.074.950.955,00.
Setelah mendapat kritik tajam, DPR memutuskan untuk membatalkan pengadaan multivitamin senilai Rp 2 miliar yang rencananya peruntukan itu ditujukan untuk para pegawai Sekretariat Jenderal (setjen) DPR.
“Kami memang melakukan pengadaan vitamin dengan pagu anggaran sekitar Rp 2,09 miliar dengan menggunakan lelang cepat didapatkan pemenang dengan angka Rp 1,7 miliar. Namun, setelah mendengarkan masukan publik, maka pada Kamis pagi saya putuskan untuk dibatalkan,” kata Sekretaris Jenderal (sekjen) DPR Indra Iskandar di DPR, Kamis, 2 September 2021.
Dia menjelaskan, pengadaan multivitamin sejatinya untuk 1.308 aparatur sipil negara (ASN), 1.486 petugas pengamanan dalam (pamdal) 1.486, 4.344 tenaga ahli dan staf ahli, dan 718 petugas kebersihan-taman. Jumlah keseluruhan yang akan diberikan sebanyak 7.856 paket.
Indra Iskandar mengungkapkan alasan pengadaan multivitamin tersebut karena angka kasus positif di lingkungan DPR sempat tinggi pada Juli 2021 lalu.
“Jumlah yang positif kita 551 orang pada waktu itu, sekarang tinggal 27 orang yang positif Covid-19. Anggaran tersebut juga sudah termasuk 300 paket persiapan isolasi mandiri di Wisma DPR RI di Kopo. Saya sudah memanggil pejabat pembuat komitmen, kepala biro keuangan dan kepala biro umum, jam 10 pagi tadi close semua proses kita batalkan,” ungkap Indra Iskandar.
Politikus PDI Perjuangan, TB Hasanuddin, memprotes langkah Setjen DPR yang menganggarkan belanja multivitamin senilai Rp2 miliar dari APBN 2021. Sejauh ini, Ia belum pernah mendapat informasi soal pengadaan multivitamin untuk anggota legislatif tersebut.
Oleh karena itu, politikus PDI Perjuangan ini meminta agar Sekjen Indra Iskandar, memberikan penjelasan. Karena anggaran tersebut diambil dari APBN, yang merupakan uang milik rakyat dan harus dikelola secara transparan.
Adapun diketahui, meski dibatalkan, pengadaan multivitamin ini sudah memiliki pemenang tender, yakni TP Chemipharma Julien Djonelida dengan harga penawaran Rp1.733.655.000 dan harga terkoreksi Rp1.733.655.000.