Nasionalberita.com – Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menyapa masyarakat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Pagi ini, Risma menyusuri jalur pedestrian di Jalan Thamrin persis di sisi kanan Plaza UOB, Jakarta Pusat.
Dengan berjalan kaki, Risma mendapati tiga PPKS. Seperti biasa, dia menyapa dan berdialog dengan mereka termasuk menanyakan asal kampung halaman, dan tidak kalah penting meminta kesediaan mereka mendapatkan pembinaan.
Risma bertemu dengan perempuan berkaos merah mudah, menenteng tas plastik merah tengah duduk di trotoar di Jalan Baturaja di sebelah Plaza Bank UOB, Jakarta Pusat. Dalam perbincangan dengan Mensos, perempuan ini diketahui bernama Fitri.
Kepada Fitri, Mensos menyampaikan berbagai pertanyaan seputar nama dan tempat tinggal. “Tinggal dimana?” Mensos bertanya. Namun, Fitri hanya menjawab pendek, “Tidak punya rumah”. Selebihnya pertanyaan Mensos tidak banyak dibalas oleh perempuan yang diduga menderita kusta ini.
“Ibu mau ikut saya ya. Nanti saya kasih tempat tinggal. Mau ya? Mau? Tapi ibu jangan kemana-mana. Nanti ada yang jemput,” kata Mensos. Lalu tampak ia berkoordinasi dengan staf untuk mengirimkan armada penjemputan.
Masih dengan berjalan kaki, Mensos bertemu dengan penjual masker yang duduk di trotoar di lokasi sama. Pria yang diketahui bernama Yanto, memang sehari-hari berjualan masker dan tisu. Kepada pria yang mengaku tinggal di Ulu Jami, RT 01/04 No.45, Kelurahan Pesanggarahan, Jakarta Selatan ini, Risma hanya menekankan agar mengenakan masker dengan baik.
Selanjutnya, dalam perjalanan sambung rasa dengan PPKS, Risma bertemu dengan pria paruh baya yang tidur beralaskan kardus. Pria berambut putih ini memperkenalkan namanya Kastubi. Risma membuka pembicaraan dengan Kastubi yang mengaku tidak memiliki tempat tinggal.
“Bapak ikut saya ya. Nanti saya kasih tempat tinggal biar bapak tidak kehujanan ya. Nanti ada yang jemput ya, tapi bukan Satpol PP. Tapi bapak jangan kemana-mana.,” kata Mensos. Tawaran serupa disampaikan kepada Faisal. Bahkan faisal bersedia menerima tawaran untuk kembali pulang ke Asahan, Sumatra Utara, kampung halamannya.
Dari tiga PPKS, hanya Kastubi dan Faisal yang kooperatif bersedia menerima penanganan dari Kementerian Sosial. Kedua pria ini selanjutnya di antar ke kantor Kementerian Sosial untuk menikmati sarapan pagi.
Selanjutnya mereka menerima assessment awal di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur”, Bekasi, termasuk pengecekan kesehatan sesuai protokol pandemi COVID-19. Tahap selanjutnya mereka akan mendapat penanganan sementara sebelum kemudian dikoordinasikan dengan pemerintah daerah.
Sebelum sampai di ruang kerjanya di Kantor Kemensos, Jalan Salemba, Mensos rutin menjalin interaksi dengan PPKS. Hal ini dilakukan sejak hari pertama ia menjalankan tugasnya sebagai Mensos.
Mensos Risma menginginkan dalam penanganan terhadap PPKS, tidak hanya dengan memberikan bantuan atas dasar belas kasihan (charity base) namun juga memperhartikan kemandirian penerima manfaat dalam jangka panjang.