Nasionalberita.com – Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024, Gibran Rakabuming Raka, menanggapi isu pemangkasan alokasi makan siang gratis menjadi Rp7.500 per porsi dengan tegas. Gibran menyatakan belum ada kepastian mengenai perubahan anggaran tersebut, yang merupakan bagian dari programnya bersama Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Kata siapa, tunggu kepastiannya dulu,” ujar Gibran di Solo, Jawa Tengah. Ia juga meminta media massa untuk tidak menyebarkan berita yang belum pasti. “Ditunggu dulu, jangan memberitakan hal-hal yang belum pasti,” ucapnya.
Gibran memastikan bahwa anggaran program makan siang gratis masih berkisar di Rp15.000 per porsi. Program ini telah diujicobakan di beberapa tempat, termasuk di Solo pada hari Senin. “Termasuk Solo hari Senin ada uji coba makan siang gratis. Nanti saya ajak ya,” kata Gibran.
Lebih lanjut, Gibran menjelaskan bahwa pihaknya telah melibatkan sejumlah ahli gizi untuk menentukan besaran anggaran yang ideal untuk makan siang gratis. Ia juga terbuka terhadap masukan dari orang tua murid, murid, maupun guru terkait program tersebut. “Kalau ada masukan monggo disampaikan ke kami. Nanti saya ajak uji coba ya,” tambahnya.
Sebelumnya, anggaran makan siang gratis yang dijanjikan sebesar Rp15.000 per porsi selama kampanye sempat menjadi sorotan. Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, menyebut adanya kemungkinan pemangkasan anggaran menjadi Rp7.500 per porsi setelah berkomunikasi dengan tim ekonomi Prabowo Subianto. Menurutnya, langkah ini dipertimbangkan untuk memperluas cakupan penerima program makan bergizi gratis.
“Tapi menurut saya yang menarik buat saya adalah ini, setelah dikomunikasikan angka itu Rp71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden elected ke tim ekonominya ini tentu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin dari Rp15.000 mungkin ke Rp9.000, ke Rp7.500 kan kira-kira begitu,” ujar Heriyanto dalam Mandiri Market Outlook 2024, Selasa (16/7/2024).
Heriyanto memahami jika sebagai politisi, ada keinginan untuk menyentuh sebanyak mungkin rakyat dengan program ini, meskipun dalam keterbatasan anggaran sebesar Rp71 triliun. “Kita bisa pahami, kalau sebagai politisi dia ingin programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat,” pungkasnya.