Nasionalberita.com, Jakarta – Koornas Pemantau Pemilu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Hasnu Ibrahim menyampaikan pentingnya keterlibatan PMII secara kelembagaan dalam memastikan proses politik, demokrasi dan pemilu tahun 2024 yang demokratis, integritas dan bermartabat.
“Partisipasi publik dalam proses pemilu dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti menjadi pemantau pemilu, pengawas partisipatif, menjadi penyelenggara pemilu, memberikan hak pilih pada saat pemungutan suara, dan pendidikan politik,” jelas Hasnu Ibrahim Koordinator Nasional Pemantau Pemilu PB PMII pada acara opening, seminar kepemiluan dan pelantikan Pengurus PMII Universitas Nasional (UNAS) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (06/08/2023) pagi.
Hasnu mengakui, sejauh ini bentuk partisipasi nyata atau aksi konkret yang telah dilakukan dan sedang digalang secara massif oleh PB PMII yakni menjadi pemantau pemilu yang terakreditas di Bawaslu RI pada 03 Agustus 2022 lalu, kemudian melakukan pendidikan politik kepada generasi milenial dan gen z agar melek politik.
“Milenial dan Gen Z dalam data KPU mencapai 65 persen pada pemilu 2024 mendatang. Jumlah tersebut banyak, artinya masa depan bangsa dan politik Indonesia 2024 nanti ditentukan oleh pemilih milenial dan Gen Z. PB PMII sedang massif melakukan Pendidikan politik melalui forum muda partisipasi,” ujar Hasnu.
Partisipasi publik, kata Hasnu, wujud nyata dari kehidupan berdemokrasi. Bahkan, Pemilu yang berkualitas hanya dapat dilahirkan ditangan publik yang partisipatoris dan demokratis baik mengawal tahapan, proses dan pelaksaan serta paska elektoralnya.
Hasnu juga menyoroti sejumlah isu krusial menjelang masa kampanye pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 seperti; korupsi politik dan korupsi pemilu, politik uang melalui platform digital, Politisasi SARA, Politisasi Kebijakan, Netralitas ASN, TNI, Polri dan BIN, bahaya kampanye di media sosial dan ancaman artificial intelligen (AI) serta sejumlah isu politik strategis lainnya.
Melihat hal tersebut, lanjut Hasnu, PMII bukan saja memikul tugas kemahasiswaan, melainkan mengemban tugas kemasyarakatan dan kenegaraan demi memastikan proses kepemimpinan politik baik nasional maupun lokal yang dapat menjamin politik inklusif.
“PMII selain memikul tugas kemahasiswaan, tetapi PMII juga memikul tugas mulia lainnya seperti kenegaraan dan kemasrayatakan, maka berpartisipasi menjadi pemanatau pemilu adalah aksi konkret PMII dalam memberikan sumbangsih terhadap Pembangunan bangsa ke arah yang lebih baik,” pungkas Hasnu Ibrahim Kornas Pemantau Pemilu PB PMII yang juga Wasekjen PB PMII Bidang Politik, Hukum dan HAM.