Nasionalberita.com – Idealnya, bencana dalam bentuk apapun dapat kita cegah atau paling tidak kita bisa meminimalisasi dampak kerugian yang terjadi. Tetapi, ketika sebuah bencana tiba-tiba hadir, maka yang dibutuhkan tak pelak adalah tindakan tanggap darurat dan upaya penanganan pasca-bencana yang benar-benar terorganisir.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendukung visi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. Salah satunya dengan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi 21 sekolah dan 1 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Provinsi Maluku yang rusak akibat bencana gempa bumi Ambon pada 26 September 2019.
“Kementerian PUPR sedang mengerjakan beberapa proyek terkait penanggulangan bencana gempa bumi Ambon, salah satunya adalah rehabilitasi fasilitas pendidikan baik sekolah dan perguruan tinggi. Rehabilitasi ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang dikerjakan Kementerian PUPR. Ini juga merupakan harapan Bapak Presiden Joko Widodo agar apa yang kami kerjakan demi kepentingan rakyat,” kata Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo saat melakukan kunjungan kerja ke Maluku pada 27-28 Juli 2020.
21 sekolah tersebut berada di tiga lokasi yakni 7 sekolah di Kota Ambon, 10 sekolah di Kabupaten Maluku Tengah dan 4 sekolah di Kabupaten Seram Bagian Barat. Rehabilitasi sekolah ini sudah dimulai sejak 27 Januari 2020 dengan anggaran berasal dari APBN yang terbagi ke dalam dua paket pekerjaan, Paket I senilai Rp 36,6 miliar dan Paket II Rp 8,44 miliar.
Salah satu sekolah yang direhabilitasi adalah SDN 91 Waiheru yang mengalami rusak berat. Rehabilitasi dilakukan dengan pembangunan dua gedung baru masing-masing dibangun enam ruang kelas belajar (RKB). Di samping itu juga dibangun ruangan baru berukuran 7×8 meter sebagai kantor, renovasi ruang guru dan ruang komputer. Total anggaran rehabilitasi sekolah ini sebesar Rp 14,16 miliar.
Kementerian PUPR juga melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi PTKIN di Maluku yakni Gedung Rektorat IAIN Ambon. Saat ini progres fisik rehabilitasi gedung rektorat mencapai 54%. Pekerjaan ini mulai dilaksanakan pada Januari dan ditargetkan selesai pada Oktober 2020. Pekerjaan ini terbagi menjadi dua paket pekerjaan, nilai kontrak Paket I sebesar Rp 386 juta dan Paket II sebesar Rp 21,1 miliar.
Di samping rehabilitasi gedung rektorat, Kementerian PUPR juga membangun dua gedung lain di IAIN Ambon yakni gedung perpustakaan dan laboratorium MIPA. “Pekerjaan dua gedung ini direncanakan dimulai pada Agustus 2020 dan ditargetkan selesai pada 2021,” ucap Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku Abdul Halil Kastella.
Rektor IAIN Ambon Hasbollah Toisutta mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Kementerian PUPR atas atensinya merehabilitasi infrastruktur yang terdampak gempa. “Kami berharap rehabilitasi beberapa gedung secepatnya terlaksana sehingga dapat memulihkan proses pendidikan dan pembelajaran di IAIN Ambon,” ungkapnya.
Rehabilitasi dan renovasi fasilitas pendidikan di Maluku ini merupakan bagian dari penanganan pascabencana gempa Ambon 2019 dengan anggaran Rp 79 miliar. Rehabilitasi dan renovasi fasilitas pendidikan di Maluku dikerjakan oleh kontraktor PT Nindya Karya dan konsultan PT Indah Karya.
Pekerjaan rehabilitasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) ini mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kriteria pembangunan PTN dan PTKIN adalah tanah milik PTN, PTKIN atau Lembaga dan Kementerian terkait, bangunan tidak dalam sengketa atau masalah hukum, diprioritaskan bangunan yang kondisi tidak rampung lebih dari 50%, memiliki Amdal dan IMB, telah dilakukan audit dari BPKP dan audit kelayakan bangunan.