Nasionalberita.com – Melalui pembangunan infrastruktur Indonesia, maka akan semakin banyak juga investor yang ikut serta memajukan daerah tersebut dan membuat Indonesia semakin mencapai apa yang telah dicita-citakan selama ini.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya tengah merevitalisasi empat buah pasar rakyat yakni Pasar Kaliwungu di Kabupaten Kendal dan Pasar Klewer Timur di Surakarta Jawa Tengah, Pasar Pariaman di Kota Pariaman di Sumatera Barat, serta Pasar Sukawati di Kabupaten Gianyar, Bali. Pekerjaan tersebut dimulai pada bulan Desember 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun 2020. Kegiatan ini menindaklanjuti penugasan Presiden RI yang disampaikan pada Sidang Kabinet Paripurna tanggal 18 Juli 2018.
“Konsep revitalisasi pasar disesuaikan dengan keselarasan lingkungan yang mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. Seluruh kegiatan mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan melibatkan Pemerintah Daerah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Pasar Kaliwungu, Kendal yang terbakar pada tahun 2017 silam di Jawa Tengah saat ini telah selesai 100 % dibangun kembali dengan desain dan kualitas yang lebih baik. Pasar Kaliwungu dirancang dan dibangun kembali oleh Kementerian PUPR dengan mengikuti standard Bangunan Gedung Hijau (BGH). Pasar Kaliwungu memiliki lahan seluas 16.035 m2 dengan luas bangunan 9.900 m2 dan dapat menampung pedagang sebanyak 997 pedagang yang terdiri dari 184 Kios dan 813 Los.
Fasilitas Pasar Kaliwungu yang dibangun yakni kios pasar di lantai 1 dan 2 sebanyak 184 unit, pembangunan 720 los kering dan 84 unit los basah, 9 unit rumah potong ayam, 16 unit toilet di lantai 1 dan 2 unit toilet di lantai 2, pembangunan pagar, dan 2 unit pos jaga. Pasar Kaliwungu dilengkapi dengan fasilitas umum seperti Mushola, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), 2 unit Hydrant Box Indoor serta 6 unit Hydrant Box Outdoor, Alat Pemadam Kebakaran, Area Hijau (taman) seluas 565,28 m2 dan Area Parkir Kendaraan seluas 1859,62 m2.
Revitalisasi Pasar Kaliwungu dikerjakan oleh kontraktor PT. Kokoh Prima Perkasa – PT.Artadinata Azzahra Sejahtera, KSO dan konsultan perencana CV.Ardi Permana Putra dengan biaya sebesar Rp 32 miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 – 2020. Direktur Prasarana Strategis Iwan Suprijanto telah berkoordinasi dengan Bupati Kendal, sehingga dalam waktu dekat sudah akan diserahkelolakan kepada Pemda. “Besar harapan kami, pasar ini bisa dimanfaatkan untuk peningkatan dan pemulihan situasi krisis ekonomi pada situasi pandemi COVID-19” tandas Iwan.
Selanjutnya Revitalisasi Pasar Pariaman juga menggunakan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH), sehingga memiliki fungsi selain sebagai tempat aktifitas transaksi antara pedagang dan konsumen, juga sebagai tsunami shelter. Bangunan pasar ini terdiri empat lantai dengan konstruksi yang tahan gempa yang menelan biaya sebesar Rp 85,8 miliar dari APBN 2019 – 2020 dengan progres saat ini telah mencapai 72,05 %..
Sementara Pasar Klewer Timur Kota Surakarta dibangun kembali dengan konsep pasar ramah lingkungan. Bangunan pasar terdiri dari 2 lantai di bawah tanah dan 1 lantai di permukaan. Lingkup pekerjaan meliputi scant pile, pekerjaan struktur lantai basement 3.769 m2, pekerjaan struktur lantai semi basement 3.522 m2, pekerjaan struktur lantai 1 seluas 3.696 m2, pekerjaan pasangan dan plesteran, pekerjaan pintu dan jendela, lantai, plafond, pengecatan, dan mekanikal serta elektrikal. Adapun anggaran dari pembangunan tersebut sebesar Rp 51 miliar dari APBN 2019 – 2020 dan progres fisiknya mencapai 71,29 persen.
Di Provinsi Bali, Kementerian PUPR juga tengah merevitalisasi Pasar Sukawati di Kabupaten Gianyar yang populer di kalangan para wisatawan mancanegara dan domestik. Di Pasar Sukawati dijual hasil kerajinan karya seni masyarakat Bali dengan harga terjangkau sehingga menjadi salah satu destinasi belanja para wisatawan.
Adapun lingkup pekerjaan berupa pembangunan blok A dan B dengan total luas lantai 9.493,74 m2. Blok A terdiri dari 1 basement dan 4 lantai dengan jumlah los sebanyak 785 unit dan kapasitas parkir 24 mobil, Blok B terdiri dari 1 basement dan 3 lantai dengan jumlah kios 24 unit dengan kapasitas parkir 51 mobil, selain itu juga dilengkapi pekerjaan fasilitas penunjang berupa area bermain anak, ruang Laktasi, bank, dan ramah bagi penyandang disabilitas. Anggaran untuk pembangunan pasar tersebut sebesar Rp 74 miliar dari APBN 2019 – 2020 dan progresnya mencapai 44,38%.
Masih terdapat 4 pasar lainnya yang saat ini juga ditangani Kementerian PUPR di sejumlah daerah, yaitu Pasar Legi Ponorogo, Pasar Renteng Lombok Tengah, Pasar Benteng Pancasila Mojokerto, Pasar Pon Trenggalek.