Pasar tanah abang yang berada di jalan kebon kacang Jakarta ditutup dan mengalami kerugian mencapai 200 Miliar per hari, penutupan ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
“Kalau potensi kerugian sih, kalau saya bicara kawasan Tanah Abang secara keseluruhan ya. Kawasan Tanah Abang secara keseluruhan itu kalau kondisi buka normal itu omzet mereka diperkirakannya bisa sampai Rp 200an miliar lah sehari,” kata Promotion Manager Pengelola Pasar Tanah Abang Hery Supriyatna.
Sementara itu Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang Yasril Umar memperkirakan total kerugian seluruh pedagang di sana Rp 75 miliar/hari, dengan asumsi 15 ribu pedagang mengantongi omzet rata-rata Rp 5 juta/hari.
Angka yang disebutkan Yasril lebih rendah dari yang disebutkan Hery, karena yasril menghitung dan mempertimbangkan jumlah customer yang mengalami penurunan.
“Kalau ada 15 ribu pedagang saja kali Rp 5 juta saja sudah berapa kan. Omzet kadang sehari segitu misalnya. Itu transaksi yang tidak terjadi, yang gagal,” sebutnya.
Sekedar informasi, pasar tanah abang awalnya akan buka dan beroperasi kembali pada tanggal 6 april, tetapi penutupan diperpanjang hingga 19 april mendatang.